WHO tetapkan nCoV sebagai darurat kesehatan
global. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta - Beberapa rumah sakit di
Indonesia seperti RS Hasan Sadikin dan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso,
tidak menyebut pasien yang 'dicuriga' virus corona sebagai suspek. Disebut
bahwa ke-13 pasien yang diperiksa masih dalam kategori People Under Observation
atau diawasi dengan ketat dan dalam pengamatan saat menunjukkan gejala penyakit
apapun.
"Kami kan nggak mau kecolongan nih,
pokoknya sakit apapun kita awasi dengan ketat sampai diyakinkan tidak ada virus
di dalam tubuhnya. Artinya kita periksa, kita awasi, kemudian kita pantau, dan
dilihat riwayatnya pernah kontak langsung nggak dengan orang yang sakit?,"
jelas dr Achmad Yurianto, Sekretaris pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Pasien yang masih dalam tahap pengawasan
baru bisa disebut suspek jika memiliki riwayat kontak langsung dengan orang
yang telah dinyatakan positif virus corona nCov. Untuk di Indonesia sendiri,
setelah dilakukan pengecekan, ke-13 pasien tidak ada riwayat kontak langsung.
Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) telah menetapkan 2019-nCoV sebagai Global Health Emergency atau
Kedaruratan Kesehatan Global tentang kejadian luar biasa yang berisiko
mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas
batas negara."Baru boleh bilang suspek ketika pasien ada riwayat kontak
langsung. Alhamdulillah pasien tersebut nggak ada (kontak langsung-red) namun
pemeriksaan tetap kita lakukan dan negatif semua hasilnya," papar dr Yuri.
"Alasan utama dari deklarasi ini
bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena keadaan di negara-negara
lain," sebut petinggi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
0 Komentar untuk "WHO Sudah Nyatakan Darurat Virus Corona, Indonesia Tetap Belum Ada Suspek."